Saat ini masyarakat muslim sedang menikmati kehadiran bulan penuh keistimewaan atau Bulan Jumat terakhir.
Tentunya masyarakat muslim sudah mengetahui nama-nama bulan Islam dan Jumadil Akhir adalah bulan keenam.
Di setiap bulan tidak ada bulan rugi dan masih banyak lagi yang menyebutkan, semua bulan itu berkah.
Namun, ada bulan-bulan tertentu yang Allah utamakan, salah satunya adalah bulan Jumadil Akhir.
Prioritas Jumadil bulan lalu

Seperti yang telah disampaikan sebelumnya, bulan Jumadil Akhir memiliki keutamaan yang tidak terdapat pada bulan-bulan Islam lainnya.
Beberapa amalan sunnah di antaranya menjadi prioritas untuk meningkatkan keimanan dan kedekatan seorang hamba dengan Sang Pencipta.
Jangan sampai bulan Jumadil Akhir berlalu tanpa ikut mengamalkan beberapa keutamaan sunnah yang diajarkan oleh Rasulullah SAW.
Adapun keutamaan atau amalan sunnah di bulan Jumadil Akhir adalah sebagai berikut :
Qiyamul Lail / Sholat Malam

Qiyamul Lail atau yang sering disebut dengan bangun malam dan urusannya shalat malam memang sangat dianjurkan oleh Rasulullah SAW.
Khususnya pada bulan Jumadil Akhir karena termasuk keutamaan yang ada pada bulan tersebut, adapun sholat malam yang dilakukan antara lain :
- Doa Sukrul Wudu
- Doa pertobatan
- Sholat Hajat
- sholat tahajud
- Sholat Witir
Shalat lima rakaat dilakukan secara berurutan dan ditutup dengan rakaat shalat witir.
Ini sangat istimewa pula Allah SWT langsung melanggengkan anjuran qiyamul lail dalam QS. Al-Muzzammil: 1-4
Yayyah al-Muzammil Qum-il-Layllah ila-Qali-Ylla
setengah atau kurang
Tambahkan ke dalamnya dan bacalah Al-Qur’an dengan suara keras
Itu berarti : Atau orang yang menutupi (Muhammad)
Bangun (sholat) pada malam hari, kecuali sebagian kecil,
(yaitu) setengah atau sedikit kurang dari itu,
atau lebih dari (setengah) itu, dan bacalah Al-Qur’an dengan pelan-pelan.
Puasa sunnah
Pada dasarnya setiap bulan sunnah bagi umat Islam untuk melakukan puasa sunnah minimal tiga kali dalam sebulan.
Nama puasa yang tepat adalah Ayyamul Bidh yang diambil tiga hari dari tanggal 13, 14 dan 15 penanggalan Islam/Hijriyyah.
Anjuran puasa Ayyamul Bidh dijelaskan dalam sebuah hadits bahwa Rasulullah SAW bersabda:
Hadits pertama.
Wahai Abu Dzar, jika kamu berpuasa selama sebulan selama tiga hari, maka puasalah tiga belas, empat belas dan lima belas.
Itu berarti : “Jika ingin berpuasa tiga hari dalam sebulan, maka puasalah pada tanggal 13, 14, dan 15 (bulan Hijriah).” (HR. Tirmidzi No. 761 dan An Nasai No. 2425. Abu ‘Isa Tirmidzi mengatakan bahwa hadits tersebut hasan).
Hadits dua
Pacar saya mempercayakan tiga hal yang tidak akan saya tinggalkan sampai saya mati: puasa tiga hari dalam sebulan, sholat Duha dan tidur ganjil hari.
Itu berarti : “Kekasihku (yaitu, Rasulullah, semoga Tuhan memberkatinya dan memberinya kedamaian) mewariskan kepadaku tiga nasihat yang tidak akan aku tinggalkan sampai aku mati: 1- puasa selama tiga hari setiap bulan, 2- melakukan Dhuha sholat, 3- lakukan sholat witir sebelum tidur.” (HR. Bukhari No. 1178)
Hadits ketiga.
Puasa tiga hari, puasa seumur hidup
Itu berarti : Puasa tiga hari dalam sebulan seperti puasa sepanjang tahun”. (HR. Bukhari b. 1979)
Mintalah ampunan dengan Istighfar

Sebagai manusia tentunya kita memiliki kesalahan dan dosa terhadap Sang Pencipta baik disengaja maupun tidak disengaja.
Namun, Allah SWT tetap membukakan ampunan yang luas bagi hamba-hambanya yang bertaubat dengan sungguh-sungguh dan banyak beristighfar.
Apalagi sekarang dia berada di bulan Jumadil Akhir yang memiliki keutamaan yang sangat besar, jangan biarkan dia pergi dengan sia-sia.
Karena Allah SWT tidak melihat seberapa banyak dosa yang dimiliki seorang hamba, namun Allah SWT melihat seberapa seriusnya dia dalam bertaubat.
Sebagaimana Firman Allah SWT QS. An-Nisa’: 145-146
Yayyyah al-Muzam’il Qum al-Layllah ila Qaliyllah nasirfah o Anqusar Mu’enge Qaliyllah َ zidd alayhi e ratil-al-Qurran tawrtyll
إِنَّ الْمُنَافِقِينَ فِي الدَّرْكِ الْأَسْفَلِ مِنَ النَّارِ وَلَنْ تَجِدَ لَهُمْ نَصِيرًا () إِلَّا الَّذِينَ تَابُوا وَأَصْلَحُوا وَاعْتَصَمُوا بِاللَّهِ وَأَخْلَصُوا دِينَهُمْ لِلَّهِ فَأُولَئِكَ مَعَ الْمُؤْمِنِينَ وَسَوْفَ يُؤْتِ اللَّهُ الْمُؤْمِنِينَ أَجْرًا عَظِيمًا ()
Itu berarti : “Sesungguhnya orang-orang munafik itu (ditempatkan) di neraka yang paling rendah. Dan kamu sekali-kali tidak akan menemukan penolong bagi mereka. Kecuali orang-orang yang bertaubat dan bertaubat serta berpegang teguh pada (agama) Allah dan ikhlas dalam agamanya demi Allah. Jadi mereka bersama orang-orang beriman dan kemudian Allah akan memberikan pahala yang besar kepada orang-orang beriman.” (QS. An Nisa’ : 145-146).
Tidak mudah bertaubat untuk menjaganya, bisa saja saat ini bertaubat dan memohon ampun kepada Allah SWT. Namun, hanya beberapa jam kemudian, dia melakukan dosa dan seterusnya.
Jadi untuk memperkuat pertobatan, Anda harus memiliki seorang guru yang dapat membimbing Anda secara rohani dan jasmani.
Perbanyak Zikir dan Sholawat

Di bulan Jumadil Akhir usahakan untuk sering-sering mengamalkan dzikir dan juga sholat karena ini adalah salah satu keutamaan bulan tersebut.
Sedangkan Allah SWT sangat senang dan dekat dengan hambanya yang membacakan dzikir dan Rasulullah SAW akan memberikan syafaat bagi ummatnya yang rajin membacakan sholawat.
Mengenai perintah mengingat Allah Berfirtman dalam QS Al-Ahzab: 41.
Hai orang-orang yang beriman, ingatlah Allah dengan ingatan yang banyak.
Itu berarti: “Wahai orang-orang yang beriman! Ingatlah Allah, mengingat (nama-Nya) sebanyak-banyaknya.”
Allah SWT juga memerintahkan hambanya untuk berdoa kepada Rasulullah SAW yang tertulis dalam QS Al-Ahzab: 56.
Allah dan malaikat-Nya memberkati Nabi, atau Anda yang percaya, berdoa untuknya dan memberinya kedamaian.
Itu berarti: “Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya memberkati Nabi Muhammad SAW. Hai orang-orang yang beriman, berdoalah untuk Nabi. Salut padanya.” (Sura Al-Ahzab ayat 56).
Penutup
Demikian penjelasannya Prioritas Jumadil bulan lalu yang tertulis di artikel tadalafilix.com.
Mohon maaf jika ada penulisan atau penjelasan yang kurang tepat, mohon diperjelas melalui komentar yang tersedia di artikel ini.
Wallahu A’lam…
Baca juga: