Bismillah sobat guru, mata pelajaran kriya terdiri dari berbagai aspek yaitu kriya, budidaya, pengolahan dan perekayasaan. Untuk memberikan acuan dalam menyusun modul ajar tahun ajaran 2023/2024, teacher-id telah membagikan contoh modul ajar prakarya kelas sebelas pada aspek Pengolahan. Modul ajar ini disusun berdasarkan hasil belajar terkini dan materinya dari Buku Paket Prakarya Kemendikbud Revisi Tahun 2022. Perlu diketahui juga bahwa modul ajar Prakarya tahap f Semester 1 dan 2 yang guru -id disampaikan sesuai dengan format terbaru 2023/2024 di mana semua komponen dilengkapi dengan penilaian sumatif dan formatif yang baik serta lembar kerja untuk memfasilitasi pengajaran di kelas guru. Contoh lengkapnya bisa dilihat melalui link yang disematkan di akhir postingan.

Seperti sebelum lanjut ke contoh-contoh modul ajar, perlu teman-teman teacher-idcom ketahui apa saja topik-topik untuk penjabaran kelas XI SMA/Profesional baik semester genap maupun semester ganjil. Oleh karena itu, guna memperkaya informasi pada halaman ini, silakan unduh juga Buku Panduan Guru dan Siswa melalui portal buku digital Kemendikbud.
SEMESTER GANJIL
1. Lauk pauk khas daerah
2. Produk eko-enzim (transformasi buah, kulit buah dan sayuran menjadi pupuk cair dan pembersih alami)
SEMESTER GENAP
3. Produk pangan kontinental olahan
4. Hasil perkebunan bukan makanan
Nah, setelah mengenal topik kerajinan tangan kelas 11 lebih detail, para guru mengetahui komponen modul ajar mana yang harus dimuat ke dalam modul.
A. BENTUK IDENTITAS
Informasi modul didaktik yang dikembangkan terdiri dari:
• Nama penulis, institusi dan tahun penyusunan Modul Didaktik.
• Tingkat sekolah (SD/SMP/SMA)
• Kelas
• Alokasi waktu (penentuan alokasi waktu yang digunakan adalah alokasi waktu sesuai dengan jam belajar yang berlaku di masing-masing unit kerja)
B. YURISDIKSI AWAL
Kompetensi awal adalah pengetahuan dan/atau keterampilan yang harus dimiliki siswa sebelum mempelajari mata pelajaran tertentu. Kemahiran awal merupakan ukuran seberapa dalam modul pengajaran dirancang.
C. PROFIL MAHASISWA PANCASILA
Hal tersebut merupakan tujuan akhir dari suatu kegiatan pembelajaran yang erat kaitannya dengan pembentukan karakter siswa. Profil Mahasiswa Pancasila (PPP) dapat tercermin dari isi dan/atau metode pembelajaran.
Dalam modul pembelajaran Profil Pembelajar Pancasila tidak harus dicantumkan secara lengkap, namun dimungkinkan untuk memilih Profil Pembelajar Pancasila yang sesuai dengan kegiatan pembelajaran dalam modul pembelajaran.
Keenam dimensi profil mahasiswa Pancasila tersebut saling berhubungan dan terintegrasi pada semua mata pelajaran melalui (terlihat jelas pada):
• objek/konten,
• pedagogi, dan/atau
• kegiatan proyek atau
• penilaian
Setiap modul didaktik memuat satu atau lebih dimensi yang telah ditentukan dari profil mahasiswa Pancasila
D. FASILITAS DAN PRASARANA
Ini adalah struktur dan bahan yang diperlukan untuk mendukung kegiatan pembelajaran. Fasilitas merujuk pada alat dan bahan yang digunakan, sedangkan sarana prasarana meliputi bahan dan sumber lain yang relevan dengan bahan pembelajaran yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran
Ketersediaan materi disarankan untuk memperhatikan kebutuhan siswa baik dengan keterbatasan maupun kelebihannya. Teknologi, termasuk sarana dan prasarana yang penting untuk diperhatikan dan juga dimanfaatkan agar pembelajaran menjadi lebih mendalam dan bermakna.
E. MAHASISWA SASARAN
Siswa sasarannya adalah;
• Peserta didik Normal/Khas: Umumnya tidak ada kesulitan dalam mencerna dan memahami materi pembelajaran.
• Siswa dengan ketidakmampuan belajar: memiliki gaya belajar terbatas pada satu gaya, misalnya dengan audio. Mengalami kesulitan dengan bahasa dan pemahaman materi pembelajaran, kurang percaya diri, sulit berkonsentrasi jangka panjang, dll.
• Berprestasi tinggi: mencerna dan memahami dengan cepat, mampu mencapai keterampilan berpikir tingkat tinggi (HOTS), dan memiliki keterampilan kepemimpinan.
F. MODEL PEMBELAJARAN
Model atau kerangka pembelajaran yang memberikan gambaran secara sistematis tentang pelaksanaan pembelajaran. Model pembelajaran dapat berupa model pembelajaran tatap muka, pembelajaran jarak jauh daring (PJJ online), pembelajaran jarak jauh luring (PJJ luring), dan blended learning.
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
Tujuan pembelajaran harus mencerminkan apa yang penting tentang pembelajaran dan harus mampu diuji dengan berbagai bentuk penilaian sebagai bentuk mendemonstrasikan pemahaman.
Tujuan pembelajaran menentukan kegiatan pembelajaran, sumber daya yang digunakan, kesesuaian keragaman siswa dan metode penilaian yang digunakan.
Tujuan pembelajaran dapat mengambil banyak bentuk: faktual dan informasi serta pengetahuan prosedural, pemahaman konseptual, keterampilan berpikir dan penalaran, dan strategi kolaboratif dan komunikatif.
B. PENGERTIAN PENTING
Pemahaman yang bermakna adalah informasi tentang manfaat yang akan diperoleh siswa setelah mengikuti proses pembelajaran. Manfaat tersebut nantinya dapat diterapkan oleh siswa dalam kehidupan sehari-hari.
Contoh kalimat pemahaman yang bermakna:
• Manusia mengatur dirinya sendiri untuk memecahkan masalah dan mencapai suatu tujuan.
• Makhluk hidup beradaptasi dengan perubahan habitat.
C. PERTANYAAN FIXER
Pertanyaan pemicu dirumuskan oleh guru untuk merangsang rasa ingin tahu dan kemampuan berpikir kritis pada siswa. Pertanyaan pemicu membimbing siswa untuk memperoleh pemahaman yang bermakna sesuai dengan tujuan pembelajaran
Misalnya, dalam pembelajaran menulis cerpen, guru dapat mendorong pertanyaan pemicu sebagai berikut:
• Apa yang membuat sebuah cerita menarik untuk dibaca?
• Jika Anda diminta untuk membuat akhir cerita yang berbeda, apa yang akan Anda sarankan?
D. KEGIATAN BELAJAR
Rangkaian kegiatan pembelajaran dasar berupa tahapan-tahapan kegiatan pembelajaran yang konkrit, meliputi alternatif/pilihan pembelajaran dan tahapan-tahapan yang disesuaikan dengan kebutuhan belajar siswa.
Tahapan kegiatan pembelajaran ditulis secara berurutan sesuai dengan durasi yang direncanakan, meliputi tiga tahapan yaitu pendahuluan, inti dan penutup berdasarkan metode pembelajaran aktif.
E. EVALUASI
Penilaian digunakan untuk mengukur hasil belajar pada akhir kegiatan. Kriteria pencapaian harus ditetapkan secara jelas sesuai dengan tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.
Jenis Peringkat:
• Penilaian pra-pembelajaran (diagnostik)
• Evaluasi selama proses pembelajaran (pelatihan).
• Evaluasi di akhir proses pembelajaran (sumatif)
Bentuk evaluasi yang dapat dilakukan:
• Sikap (Profil Mahasiswa Pancasila) dapat berupa: observasi, evaluasi diri, evaluasi teman sejawat dan anekdot.
• Pertunjukan (presentasi, drama, pameran opera, majalah, dll.)
• Tertulis (tes objektif: esai, pilihan ganda, isian, jawaban singkat, benar-salah).